Daftar Blog Saya

Terbaru

Jumat, 28 Mei 2010

Apa Kebebasan Itu Benar-Benar Ada?

Pertama-tama saya inging bertanya dulu kepada kalian semua yang membaca, sesuai dengan judul tulisan ini diatas " Apakah kebebasan itu benar-benar ada? " ,
Jawaban dari pemikiran anda sendiri apa, "ada" atau "tidak ada" ? Terus apa alasan anda menjawab demikian?(ada atau tidak ada)
Saya punya pendapat sendiri tentang masalah kebebasan ini.


Mungkin menurut sebaian orang bahkan kebanyakan menyakini bahwa kebebasan itu benar-benar ada. Kebebasan seperti apa yang anda maksud,bebas yg benar-benar bebas tanpa aturan atau bebas dalam batas?

Sebagian kecil hal yg menurut kebanyak orang adalah kebebasan diantaranya kebebasan dalam berbicara,beragama,memilih,bermusik,bergaya,bergaul dan masih banyak lagi yang lainya. Tapi apakah kebebasan itu benar-benar bebas??

Kita ambil contoh dalam kebebasan berbicara,apakah kita bebas untuk berpendapat terhadap kekurangan atau kejelekan orang lain tanpa ada perasaan kasihan,takut tersinggung atau marah ketika kita melakukan kebebasan dalam berbicara.setidaknya kita dibatasi oleh perasaan dan pemikiran. Dalam setiap perbuatan yg kita anggap sebagai kebebasan pasti ada konsekuensinya.Kita ambil lagi contoh yg lain, Kebebasan dalam pergaulan, Kita mengkonsumsi narkoba biar kita merasa bebas dan pikiran menjadi tenang dan serasa melayang,tapi apa resiko yg akan dihadapi oleh sipecandu?? Kalau tidak mati mungkin dia akan terkena HIV,ambil keberuntungan tidak sampai HIV,pasti dia akan menderita dan terkurung dipanti rehabilitasi.ambil lagi keberuntungan dia tidak sampai masuk panti atau penjara,tidak sampai mati atau terkena HIV, tapi apa dia akan lepas dari hukuman tuhan nanti?apakah dia akan selamanya bebas mengkonsumsi narkoba seumur hidupnya? Tentu tidak!.


Semua yg dianggap sebagai kebebasan pasti ada resiko/konsekuensi sendiri.tapi namanya bebas bukan berarti harus lepas tanpa batas, bebas masih dalam batas sebenarnya ada. Tapi bebas yg benar-benar bebas lepas tanpa batas dan tanpa aturan sebenarnya tidak ada.

Kalau dilihat sekilas sebenarnya kebebasan itu seperti paradok,atau tidak ada. Karena menurut pemikiran saya yg lain kebebasan itu hanya bentuk kekesalan atau rasa kecewa atau juga hanya rasa ingin coba-coba dimasa remaja. Sebebas apapun kita pasti punya aturan atau keterbatasan yang mengatur langkah kita.
  • Disekolah ada guru-guru yang mengatur kebebasan muridnya. Banyak aturan-aturan disekolah,termasuk jam masuk sekolah,jam istirahat dan jam pulang sekolah.itu semua aturan yang harus kita patuhi sebagai murid.
  • Dirumah orang tua yang mengatur keseluruhan hidup kita,karna dari mulai dilahirkan,dirawat,dikasih makan,disekolahkan bahkan memenuhi kebutuhan lainya yang kita mau atau perlukan.Orang tua yg mengasih dan menyayangi kita dari kecil,walau beliau tidak tau anaknya akan seperti apa jika sudah besar kelak. Jadi sudah sepatutnya kita membahagiakan mereka dan buat mereka bangga pada kita agar mereka tidak merasa sia-sia merawat dan membesarkan kita.
  • Diluar itu semua ada aturan masyarakat,pemerintah/negara, dan yang jangan sampai kita lupa ada aturan agama atau tuhan.
<



Bagi sebagian anak remaja keluar malam mungkin bukan merupakan kebebasan,tapi bagi sebagian orang lain lagi bisa pergi keluar malam hanya sekedar impian atau suatu kebebasan.
Keluar rumah hanya untuk jalan-jalan atau main kerumah teman atau sodara mungkin bukan merupakan suatu kebebasan. Tetapi bagi orang yg ada dipenjara,bisa melakukan hal kecil seperti itu lagi merupakan suatu kebebasan,dan keluar dari penjara,melangkahkan kaki untuk pulang itu adalah suatu kebebasan yg telah lama dia inginkan lagi.

Jadi kita bisa simpulkan kebebasan itu sama halnya dengan perasaan suka,cantik atau ganteng. Kebebasan itu sebenarnya relatif, bukan masalah ada atau tidak adanya bebebasan. Tetapi bagai mana kita menanggapi/menghadapi keadaan dengan hati tenang dan pikiran yg positif. Kebebasan itu akan datang dengan sendirinya kalau tidak ada perasaan iri terhadap orang lain dan bisa menerima keadaan dengan penuh kesabaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar